Jumat, 15 Juli 2011

Pematung Dayak, Tak Sekedar Membuat Patung

Beginilah saat pematung dayak tengah beraksi. Namanya Pieter Petrus. Dia berasal dari kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Pria berusia 60 tahun ini sudah mematung sejak masih kanak-kanak.
Dia telah melanglang buana ke berbagai kota di indonesia guna mempertunjukkan keahliannya membuat patung. Bahkan dia pernah diundang ke Belanda.
Patung bagi orang dayak bukan sekedar untuk hiasan belaka. Suku dayak mengenal seni pahat patung yang berfungsi sebagai ajimat, maupun sebagai kelengkapan upacara, atau sebagai alat upacara.
Masyarakat adat dayak percaya, mereka hanyalah bagian kecil dari alam semesta yang begitu luas, dan masih ada ketergantungan dengan kehidupan lain di alam semesta. Karena itu, pada berbagai karya seni dayak, terdapat motif-motif yang melambangkan orang, tanaman, maupun hewan, yang merupakan simbol kehidupan.
Patung yang dibuat Pieter ini sarat akan makna. Dia menyampaikan pesan pentingnya menjaga lingkungan di sekitar komunitas dayak. Bila tidak, maka orang dayak akan terlihat murung seperti gambaran yang terdapat pada salah satu bagian patungnya.
Yohannes Palaunsuka merupakan salah seorang pematung lain yang berasal dari suku dayak tamman, Kalimantan Barat. Tidak banyak karya Yohannes yang dijual, karena sebagian besar patung yang dibuatnya digunakan sebagai alat upacara. Dalam ritual yang dilakukan, patung menjadi media antara manusia dengan alam lain.
Untuk membuat patung yang menjadi alat upacara adat, tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang. Hanya orang dengan kemampuan tertentu saja yang diperkenankan membuat patung upacara.
biasanya setiap suku memiliki beberapa orang dengan kepandaian ini, termasuk Yohannes. Untuk membuatnya pun tidak sembarang waktu. Harus merujuk pada saat yang tepat yang dianjurkan oleh tetua adat.
Patung dayak terlihat lebih sederhana dibandingkan dengan patung dari daerah lain di Indonesia. Ini bukan berarti seniman dayak tidak mampu berkreasi lebih jauh, namun hal ini merupakan salah satu keunikan yang menjadi ciri khas hasil kerajinan dayak.
Seni mematung merupakan kekayaan budaya bangsa. Dia akan tetap ada seiring dengan keberadaan komunitasnya. Karena bagi masyarakat adat, patung bukan hanya sebuah karya seni, tetapi merupakan bagian penting dari tradisi yang harus dilestarikan. (Helmi Azahari/Her/Sup)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar